01 Mei 2012
16:35 WIB
Tak ada yang abaaadiiii....
Tak ada yang abaaadiii...
Suara
musik dari handphone BB’ku mengiringi
kesedihanku.
Airmata
tak berhenti menetes.
Rasa
sakit di hati ini semakin dalam.
Seperti
lagu Peter Pan – Tak ada yang abadi...
Semua
yang terjadi di dunia ini pun tak ada yang abadi.
Airmata
ini semakin deras, saat lirik lagu terdengar :
“Takkan selamanya, tanganku
mendekapmu...
Takkan selamanya, ragaku ini menjagamu...”
Suara
rintihan hati ini pun bersuara saat ku teringat ortuku, saudara-saudaraku, dan
semuanya :
Bagaimana jika semuanya
menghilang???
Bagaimana jika Tuhan mengambil
semuanya???
Sedih rasanya jika ku bayangkan
seperti itu...
Tuhan, jangan KAU ambil
semuanya...
Tuhan, jangan KAU ambil Ibuku...
Tuhan, jangan KAU ambil Ayahku...
Jangan KAU ambil...Jangan
Tuhaannn....
Ku mohon jangan...Jangan
diambil....
Jangan Tuhan....Jangaaaannn....
Tangisku
pun semakin deras...
Namun
suara tangisku semakin hilang...
Aku pun
menangis kuat tanpa suara.
Saat
tangisku tak kunjung berhenti.
Aku
teringat akan seseorang.
Seseorang
yang belum pernah aku liat wajahnya.
Seseorang
jagoan yang tak pernah ku lihat di dunia ini.
Mungkin
dia pernah hidup...
Tapi
hidupnya sangat sangat singkat sekali.
Walau
sesingkat apapun,
Aku
tetap menganggap dia pernah ada di kehidupan ortuku,
Dan
pernah menjadi Kakak Kandungku.
Dia
selalu aku rindukan...
Apalagi
ketika aku sakit.
Kak, aku sakit kaa...
Aku mau disayang kakak...
Aku ga mau sendirian disini
kaa...
Aku mau ditemenin kakak...
Aku mau sukses bareng sama
kakak...
Disisi
lain, aku teringat seorang laki-laki.
Dia pun
seorang kakak. Tapi bukan kakak kandungku.
Dia
kakak kelasku sewaktu aku MTs/SMP dan SMA.
Cukup
lama aku mengenalnya.
Laki-laki
itu dulu pernah menyimpan rasa dan mengungkapkannya kepadaku.
Namun
sayang, sebelum pelulusan SMA tiba, Tuhan memanggilnya.
Tragis
sungguh tragis, kecelakaan itu merenggut nyawanya.
Dan aku
sangat sedih, karena aku tidak bisa membalas cintanya.
Kalau
saja ku tahu masa hidupnya sesingkat itu,
Mungkin aku
mau menemani sisa hidupnya.
Dan yang
lebih menyedihkan adalah...
Sebelum
Almarhum tiada, dia terus menanyakanku ke teman sekelasku.
1 hari,
2 hari, dan ketika sampai pada 3 hari,
Tepatnya
hari kamis, sakit cacarku sudah mulai sembuh,
Aku pun
masuk sekolah...dan aku bertemu dia.
Saat
bertemu hari kamis itu, dia sempat bercanda denganku,
Dan aku
mencubit tangannya.
Terasa
sangat kurus tangannya waktu itu...
Seperti
terasa tulangnya saat ku cubit dia.
Dan aku
pun tidak menyangka, hari itu hari terakhirku bertemu dengannya.
Malam
harinya sekitar mungkin pukul 22.00 WIB,
Dia
mengalami kecelakaan.
Dan aku
baru mengetahui hal itu pada hari jumat,
Disaat
aku sampai di sekolah SMA’ku pada pagi hari, aku mendengar kabar duka itu.
Selama 3
hari Almarhum menanyakan aku...
Seakan-akan
dia mau berpamitan.
Semuanya
memang TAK ADA YANG ABADI...
Semuanya
memang TAK ADA YANG ABADI...
Semuanya
memang TAK ADA YANG ABADI...
Semua
yang diciptakan, pasti akan kembali kepada Yang Maha Pencipta,
Yaitu
Allah Yang Maha Esa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar