Jumat, 27 April 2012

Tatapan Mata Itu...

Ceritaku hari jumat 27 April 2012
By : @alfiyanialfahfauhan
Pagi itu aku datang lebih awal. Dan suasana di kampus tercinta masih sepi. Hanya beberapa orang saja yang terlihat batang hidungnya.

Kemudian aku pun duduk dipertengahan sebuah bangku panjang berwarna orens yang dekat dengan tembok.

Disisi lain yang berbeda, terlihat seorang laki-laki yang selalu aku lihat di setiap hari jumat.
" orang itu lagi... " 
gumamku saat aku duduk dan mengeluarkan roti dari tasku.

Lalu secara tidak sengaja, aku melihat laki-laki itu sedang memandang ke arahku yang sedang asik menikmati roti. Setelah ku tahu itu, aku pun mengalihkan pandanganku.
" Ngapain sih itu orang ngeliatin aku? Rasa-rasanya setiap hari jumat dia suka melihat ke arahku ".

Terkadang aku tidak nyaman jika laki-laki itu memandang ke arahku, karena raut wajahnya seakan-akan menyimpan sesuatu.
"Mungkinkah laki-laki itu senang melihatku??" Kataku didalam hati.

Waktu pun tak terasa sudah menunjukkan pukul 07.45 WIB dan terdengarlah suara laki-laki seperti suara operator.

Aku pun melangkahkan kakiku. Dan lagi-lagi ada beberapa pandangan mata yang tertuju kepadaku. lalu aku masuk dan memperlihatkan kartu KTM'ku (Kartu Tanda Mahasiswa), entah apa yang mereka lihat dari diriku. 
Beberapa pertanyaan muncul di pikiranku :
  • Ada yang salahkah dari pakaianku?
  • Apakah pakaianku rapi?
  • Apakah aku terlihat dewasa?
  • Apakah aku terlihat seperti orang kantoran?
Kakiku terus melangkah hingga sampai di meja panjang yang bentuknya aneh (bagiku), karena tidak lurus dan tidak rata.

" Mau tanya nomer terminal " 
tanyaku sambil memberikan KTM-ku kepada kakak yang berjilbab putih.

Lalu disampingku terdengar suara seorang laki-laki :
"Mau tanya nomer duduk"

Dua orang kakak yang sedang duduk dibalik meja itu pun seperti aneh mendengar kata itu :
"Nomer duduk???"

Dan aku yang mendengar kata itu serasa keheranan dan ingin tertawa kecil :
"Whaatt?? Nomer duduk?? Mana ada nomer duduk, ada juga nomer terminal kali.

Nomer terminal itu adalah posisi duduk dimana setiap kursi itu memiliki bagian dan nomernya masing-masing.
Bagian itu memakai huruf A, B, C, dst.
Sedangkan nomer (1, 2, 3, dst).
Di tempat praktikum di kampusku tidak dikenal nomer duduk, tapi menggunakan istilah nomer terminal.

" Di F20 " jawab kakak berjilbab putih yang memberitahukan nomer terminalku.

Lalu aku pun bergegas mencari nomer terminal F20.

*Singkat cerita

Waktu begitu cepat berputar dan sessi praktikum RA pun selesai. Lalu aku mengambil tasku dan menuju ke pintu keluar.

Kakiku terus melangkah, hingga aku duduk kembali di bangku panjang yang berwarna orens seperti pertama aku datang, namun duduk didekat tembok paling ujung.

Seperti layaknya anak muda lainnya, ku mainkan handphone Blackberry'ku dan aku mulai menjelajahi dunia maya.

Sesekali aku memalingkan wajahku ke arah sekitar tempat dudukku. Lalu aku kembali menunduk dan asik menjelajahi dunia maya lagi.

Tak lama, aku pun merasa bosan, kemudian aku melihat ke arah sekitarku lagi. Tapi kini pandanganku tertuju ke arah depan dimana didepanku terlihat seorang laki-laki yang berada didalam ruangan, dan dia pun melihat ke arahku.

Aku pikir, laki-laki itu hanya sebentar melihat ke arahku, dan ternyata TIDAK.

Untuk yang kedua kalinya aku melihat ke arah laki-laki yang berada didalam ruangan lantai 3 itu. 
" Siapa sih tuh cowo?? Sepertinya bukan laki-laki yang tadi pagi melihatku yang biasa aku lihat setiap hari jumat " Tanyaku didalam hati.

Aku pun merasa keheranan dengan laki-laki itu. 
Ngapain dia berdiri dibelakang jendela itu??? Sedangkan setau dan sepenglihatan aku didalam ruangan itu tidak ada praktikan sama sekali, apa yang dia lakukan??? Kenapa dia tidak bergabung bersama teman-temannya yang berada di ruangan depan yang sesudah pintu masuk???Sungguh aku tidak ingin berpikir tentang sesuatu hal yang horor. Walaupun sempat terpikir tentang SESUATU yang HOROR, tapi ku coba tepis semua itu.

Lalu aku terus melihat ke arah laki-laki yang berada didalam ruangan itu. Hingga laki-laki itu menjauh dari jendela dan tidak melihat ke arahku lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar